Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan, menurut gambar-Nya, dalam pengetahuan, kebenaran, dan kekudusan, untuk berkuasa atas ciptaan-ciptaan lainnya.
Allah menciptakan manusia pada tahap yang terakhir. Pada hari yang ke-6 diciptakan-Nya manusia. Dia menciptakan laki-laki dan perempuan, itu berarti Allah tidak menciptakan jenis kelamin lain selain laki-laki dan perempuan. Dia tidak menciptakan banci atau bencong. Ketika Allah menciptakan manusia, tentu saja bukan karena Allah adalah Allah yang kesepian atau Allah sedang kurang kerjaan. Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang jelas, dengan visi yang jelas. Bukan untuk membuat Allah lebih puas atau lebih senang dari sebelumnya karena Allah itu sempurna dan tidak ada kekuarangan apapun dalam diri-Nya yang dapat ditambahkan atau disempurnakan oleh manusia. Allah tidak pernah kesepian dan tidak pernah membutuhkan apapun untuk membuat-Nya lebih puas. Dia memilih untuk menciptakan manusia untuk alasan yang sama dengan ketika Dia memilih untuk menciptakan semua hal lainnya yaitu bagi kemuliaan-Nya. Mazmur 100:1 … Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
Ketika Allah menciptakan segala sesuatunya, Tuhan selalu berkata "Hal itu baik." Tetapi ketika Allah melihat manusia yaitu Adam, Allah berkata bahwa "tidak baik" kalau manusia itu hidup seorang diri. Allah menciptakan Hawa bagi Adam. Itu artinya Adam membutuhkan Hawa dan Hawa pu membutuhkan Adam. Dalam konteks ini, Allah menciptakan keluarga pertama. Adam ada suami pertama sedangkan Hawa adalah isteri pertama. Melalui keluarga yang dibentuk Allah ini, Allah ingin manusia itu melahirkan keturunan bagi mereka. Dengan demikian, manusia akan belajar saling mengasihi; suami mengasihi isteri dan sebaliknya, orang tua mengasihi anak-anaknya dan begitupun sebaliknya. Keluarga adalah karunia Allah atas manusia. Ketika Allah menciptakan manusia, manusia diciptakan berbeda dari ciptaan-ciptaan lainya. Manusia menjadi ciptaan yang special dan satu-satunya ciptaan yang diciptakan menurut gambar Allah. Ini berarti manusia menyerupai Allah dan ini tidak mungkin dimiliki ciptaan yang lainya. Menyerupai Allah tidak berarti secara sempurna serupa atau sama dengan Allah.
Allah itu tidak terbatas tetapi manusia sangatlah terbatas. Ini menunjukkan bahwa manusia adalah ciptaan yang tertinggi, sungguh merupakan hak istimewa bagi kita karena diciptakan menurut gambar atau rupa Allah.
Allah menciptakan manusia pada tahap yang terakhir. Pada hari yang ke-6 diciptakan-Nya manusia. Dia menciptakan laki-laki dan perempuan, itu berarti Allah tidak menciptakan jenis kelamin lain selain laki-laki dan perempuan. Dia tidak menciptakan banci atau bencong. Ketika Allah menciptakan manusia, tentu saja bukan karena Allah adalah Allah yang kesepian atau Allah sedang kurang kerjaan. Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang jelas, dengan visi yang jelas. Bukan untuk membuat Allah lebih puas atau lebih senang dari sebelumnya karena Allah itu sempurna dan tidak ada kekuarangan apapun dalam diri-Nya yang dapat ditambahkan atau disempurnakan oleh manusia. Allah tidak pernah kesepian dan tidak pernah membutuhkan apapun untuk membuat-Nya lebih puas. Dia memilih untuk menciptakan manusia untuk alasan yang sama dengan ketika Dia memilih untuk menciptakan semua hal lainnya yaitu bagi kemuliaan-Nya. Mazmur 100:1 … Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
Ketika Allah menciptakan segala sesuatunya, Tuhan selalu berkata "Hal itu baik." Tetapi ketika Allah melihat manusia yaitu Adam, Allah berkata bahwa "tidak baik" kalau manusia itu hidup seorang diri. Allah menciptakan Hawa bagi Adam. Itu artinya Adam membutuhkan Hawa dan Hawa pu membutuhkan Adam. Dalam konteks ini, Allah menciptakan keluarga pertama. Adam ada suami pertama sedangkan Hawa adalah isteri pertama. Melalui keluarga yang dibentuk Allah ini, Allah ingin manusia itu melahirkan keturunan bagi mereka. Dengan demikian, manusia akan belajar saling mengasihi; suami mengasihi isteri dan sebaliknya, orang tua mengasihi anak-anaknya dan begitupun sebaliknya. Keluarga adalah karunia Allah atas manusia. Ketika Allah menciptakan manusia, manusia diciptakan berbeda dari ciptaan-ciptaan lainya. Manusia menjadi ciptaan yang special dan satu-satunya ciptaan yang diciptakan menurut gambar Allah. Ini berarti manusia menyerupai Allah dan ini tidak mungkin dimiliki ciptaan yang lainya. Menyerupai Allah tidak berarti secara sempurna serupa atau sama dengan Allah.
Allah itu tidak terbatas tetapi manusia sangatlah terbatas. Ini menunjukkan bahwa manusia adalah ciptaan yang tertinggi, sungguh merupakan hak istimewa bagi kita karena diciptakan menurut gambar atau rupa Allah.